PENTINGNYA ILMU AGAMA
DALAM PERNIKAHAN
Ilmu agama dalam pernikahan ibarat lentera cahaya yang menyinari jalan kita. Bila lentera itu redup, perjalanan akan tersendat, berhias petaka, dan bermental duka walaupun bergelimang harta dan berbalut takhta.
Janganlah pernah bermimpi dan berangan-angan menjadi suami istri bahagia jika tidak belajar agama. Maka dari itu, selama hayat masih dikandung badan, tetaplah bergairah dan haus menuntut ilmu dengan segala sarana yang dimudahkan pada zaman sekarang baik menghadiri majelis ilmu, membaca buku atau majalah, maupun mendengarkan radio atau TV sunnah.
Sungguh telah banyak dalil-dalil yang menjelaskan pentingnya ilmu. Dan berbagai motivasi telah diberikan oleh Allah dan Rasul-Nya agar kita selalu bersemangat di dalam menuntut ilmu.
Bentuk pentingnya ilmu:
Al-Imam al-Bukhari pernah menuturkan “ilmu sebelum berucap dan berbuat”. Sebab itu, sebelum menelaah lebih lanjut tentang tuntunan agama di dalam berumah tangga, perlu kiranya dipelajari: apa saja kewajiban dan hak yang harus ditunaikan, bagaimana berinteraksi dengan pasangan, bagaimana solusi menghadapi problem, dan lain-lain. Janganlah nikah hanya bermodalkan nekad semata tanpa diiringi bekal ilmu agama.
2. Mempelajari Karakter/Watak dan kondisi pasangan.
“Tak kenal maka tak sayang”. Itulah kata-kata yang tepat untuk masalah ini. Hendaknya tiap-tiap pasangan mengenali sifat dan karakter/watak pasangannya semampu mungkin, apa saja yang disukai dan tidak disukai, karena dengan demikian akan bisa diambil langkah-langkah untuk menempatkannya pada posisinya. Misalnya sifat istri adalah pencemburu, suka memperhatikan penampilan, perasaannya halus, mudah tersinggung, seperti gambaran botol kaca yang indah tetapi tipis dan mudah pecah.
Sebab, saling pengertian dengan kondisi pasangan keuangan suami. Suami perlu memahami kejiwaan is-
tri. Ini sangatlah penting untuk dipelajari.
3. Mengambil pelajaran dan pengalaman orang lain.
Oleh karena itu, hendaklah kita pandai-pandai memilih teman-teman yang shalih/shalihah sehingga kita bisa bercermin dan mengambil ilmu. Ini bisa membantu untuk semakin ‘maju’ di dalam berumah tangga. Ingat, kita memang tidak boleh kuper (kurang pergaulan), tetapi kita juga tidak boleh menjadi koper (korban pergaulan).
4. Mempelajari Pendidikan anak
Di antara tujuan penting sebuah pernikahan adalah memiliki anak sebagai kesejukan dan permata yang menyenangkan kehidupan. Namun, untuk itu perlu ilmu dan bekal agar sesuai dengan harapan.
Komentar
Posting Komentar