Proaktif, Visi Pribadi Habit 1...........

 Proaktif, Visi Pribadi Habit 1...........

    Dalam masyarakat kita, kita memiliki 3 penjelasan deterministik dari keterbatasan manusia: deterministik genetik, deterministik psikis dan deterministik lingkungan. 

    Pada pemeriksaan yang lebih dekat, kita menemukan bahwa antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan), manusia memiliki kebebasan untuk memilih. Kita tidak memiliki fungsi “pilot otomatis”. 

    Proaktivitas, sebagai sifat manusia, kita memberi tanggapan terhadap kehidupan milik kita. Perilaku kita adalah suatu fungsi dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Kita bisa meletakkan perasaan kita kepada nilainilai. Kita memiliki inisiatif dan daya tanggap untuk membuat sesuatu terjadi.

    Pengalaman-pengalaman tersulit kita menjadi ujian dalam menempa karakter kita dan mengembangkan kekuatan jiwa (inner power). 

    Ada tiga nilai penting dalam kehidupan: pengalaman (yang terjadi pada diri kita), kreativitas (menjadikan ada), sikap (tanggapan terhadap persoalan sulit). Itu semua, adalah bagaimana kita menanggapi kepada apa yang kita alami di dalam kehidupan. 

    Ber-inisiatif berarti mengenali tanggapan (respon) kita agar sesuatu terjadi. Gunakan S(umber/akal) dan I(nisiatif). 

    Proaktivitas berdiri pada realitas, namun juga mengetahui kita memiliki kekuatan untuk memilih suatu tanggapan positif kepada sekeliling kita. 

    Setiap organisasi bisa menjadi proaktif dengan mengkombinasikan kreativitas dan daya akal (atas sumber-2) dari individu proaktif untuk menciptakan budaya proaktif dalam organisasi.

    Kita perlu tahu bagaimana memfokuskan waktu dan energi untuk menjadi efektif. Wilayah yang menjadi perhatian kita (concerned) disebut sebagai “Lingkaran Perhatian”. Wilayah dimana kita benar-benar bisa mengerjakan segala sesuatunya, disebut sebagai “Lingkaran Pengaruh”. Ketika kita fokus pada waktu dan energi kita di Lingkaran Perhatian, namun posisi berada di luar Lingkaran Pengaruh, kita tidak efektif. Bagaimanapun, menjadi proaktif akan membantu memperluas Lingkaran Pengaruh kita. (Dimana kita bisa mengerjakan sesuatunya menjadi efektif).



    Orang yang reaktif memfokuskan pada Lingkaran Perhatian, dimana sesuatunya tidak bisa mereka kendalikan. Energi negatif menyebabkan Lingkaran Pengaruh makin menyusut. 

    Masalah kita ada pada tiga area: Kontrol Langsung (masalah menyangkut perilaku kita sendiri), Kontrol Tidak Langsung (masalah menyangkut perilaku orang lain), atau Tidak Ada Kontrol (masalah yang kita tidak bisa kerjakan apapun). Masalah Kontrol Langsung diselesaikan melalui kemenangan pribadi dari Habits 1, 2 dan 3. Masalah Kontrol Tidak Langsung dipecahkan melalui cara berpengaruh, kemenangan publik Habit 3, 5 dan 6. Masalah tidak ada Kontrol yang terbaik adalah diselesaikan dengan penyikapan. 

    Lingkaran Perhatian diisi dengan pernyataan “memiliki”. Lingkaran Pengaruh diindikasikan sebagai pernyataan “menjadikan”. Suatu waktu kita berpikir bahwa masalah ada “diluar sana”, padahal pikiran itu sendiri adalah masalah.

    Sementara kita bebas untuk memilih tindakan; konsekwensi dari tindakan kita diatur dengan hukum alam. Terkadang kita membuat pilihan dengan konsekwensi negatif, disebut kesalahan. Kita tidak bisa mengembalikan atau mengulang kesalahan yang lalu. Pendekatan proaktif terhadap kesalahan, adalah mengakuinya secara langsung, mengkoreksi dan belajar darinya. Kesuksesan adalah sisi jauh dari kegagalan. 

    Jantung dari Lingkaran Pengaruh adalah kemampuan kita untuk membuat dan menjaga komitmen dan janji. Integritas kita dalam menjaga komitmen dan kemampuan membuat komitmen adalah perwujudan terjelas dari proaktivitas.  

Komentar