Sinergi Prinsip Kerjasama Kreatif..........Habit 6

Sinergi Prinsip Kerjasama Kreatif

    Latihan dari kebiasaan-kebiasaan yang lain telah mempersiapkan kita untuk bersinergi.

    Sinergi bermakna keseluruhan adalah lebih besar dari pada jumlah se-tiap bagiannya. Suatu hubungan yang mana bagian-bagian yang memi-liki setiap bagian lainnya adalah suatu bagian yang ada di dalamnya dan merupakan dirinya sendiri - bagian yang besar wewenangnya, menyatu dan menggairahkan.

    Intisari  dari  sinergi  adalah  perbedaan  nilai-nilai  -  dengan  menghor-matinya,  membangun  kekuatan,  dan  mengkompensasikan  kelemahan. Jalan  untuk  menacapai  sinergi  melalui  proses  kreatif,  yang  bisa  mena-kutkan, karena kamu tidak pernah tahu kemana proses kreatif akan mem-bawamu.


Komunikasi Sinergis

    Komunikasi sinergis adalah membuka pikiran dan hatimu menuju ke-mungkinan baru. Sepertinya mirip kamu melepaskan bisikan “memulai awal  di  pikiran”,  tetapi  nyatanya  dipenuhi  oleh  sasaran  dan  penemuan yang lebih baik. 

    Sebagian besar ikhtiar kreatif adalah sesuatu yang tidak bisa dipredik-sikan, dan jika bukan karena orang-orang memiliki toleransi yang tinggi terhadap  ambiguitas  (tak  tetap  azas)  dan  mengambil  rasa  amanya  dari nilai integritas dan kedalaman jiwa, mereka akan menemukan hal yang tidak menyenangkan untuk bergabung dalam perusahaan dengan kreativitas tinggi.

    Butuh waktu untuk benar-benar menyusun tim, membuat catatan bank emosi, agar kelompok bisa menjadi rajutan yang rapat. Rasa hormat di-antara anggota bisa menjadi tinggi jika ada ketidak-setujuan, bisa men-jadi upaya-upaya murni untuk saling memahami. 

    Kepercayaan tinggi akan menuntun kepada komunikasi dan kerjasama yang  tinggi.  Titik  kemajuan  komunikasi  adalah  bertahan  (menang  atau kalah/menang),  penuh  pernghormatan  (kompromi),  sinergis  (menang/menang).  Komunikasi  sinergis  harus  dicapai  untuk  mengembangkan kemungkinan  kreatif,  termasuk  penyelesaian  yang  lebih  baik  daripada proposal aslinya. Jika sinergi tidak tercapai, kadang upaya selalu berhasil dalam kompromi yang lebih baik.


Sinergi dalam Ruang Kelas

    Suatu  kelas  sinergis  bergerak  dari  suatu  lingkungan  yang  tenang  ke keadaan ber-ungkapan pendapat (brainstorming). Spirit evaluasi menjadi bawahannya spirit jejaring kreativitas, angan-angan dan intelektual. Ke-mudian kelas sepenuhnya ditransformasikan dengan kegairahan dari arah baru.  Ini bukan terbang dengan khayalan, namun hal pokok.

    Di waktu lain, pada suatu kelas mungkin dikenalkan bentuk sinergi, na-mun didorong menuju kekacauan. Sinergi membutuhkan persenyawaan yang benar dan kedewasaan emosi dalam kelompok untuk berkembang.


Sinergis dalam Bisnis

    Kegairahan bisa menggantikan pertukaran dengan rasa hormat dan ego perang.  Namun  pengalaman  sinergis  secara  khusus  jarang  bisa  dibuat. Lebih sering, pengalaman baru harus dicari.

    Dengan membuat pernyataan misi sinergis, hal yang terukir di hati dan pikiran partisipan.


Memancing untuk Alternatif Ketiga

    Jalan “tengah” mungkin tidak bisa dikompromikan, namun ada alter-natif ketiga, bagaikan puncak suatu segitiga.Dengan pencarian bersama untuk mengerti dan dimengerti, partisipan mengumpulkan keinginannya. Mereka bekerja sama pada sisi yang sama untuk  membuat  alternatif  ketiga,  untuk  mempertemukan  kebutuhan  setiap orang.


Sinergi Negatif

    Pendekatan menang/kalah yang bisa menghasilkan pengeluaran energi negatif. Ini seperti mencoba menyetir dengan kaki satu di pedal gas, yang lain di  pedal rem.  Malahan jika menekan rem,  banyak  orang  memberi-kan gas. Mereka akan memberikan tekanan lebih banyak untuk menguat-kan posisi mereka, membuat lebih banyak perlawanan. Kontras dengan pendekatan kooperatif akan mampu mencapai sukses.

    Masalahnya adalah banyaknya orang bebas yang mencoba kesuksesan dalam  realitas  saling-ketergantungan.  Mereka  bicara  teknik  menang/menang, namun dengan memanipulasi yang lainnya. Orang yang gelisah ini ingin menggabungkan jalan pikirannya kepada yang lain.

    Kunci sinergi antar pribadi (interpersonal) adalah sinergi antar priba-di-pribadi (intra personal) - sinergi dalam diri kita sendiri untuk mem-bantu menacapai sinergi dengan yang lainnya. Jantung dari sinergi intra-personal adalah habit ketiga yang pertama, yang memberikan kecukupan keamanan internal untuk mengendalikan resiko karena menjadi terbuka dan    mudah  kena  serang.  Sebagai  tambahan,  dengan  belajar  menggu-nakan otak kiri: logika, dengan otak kanan: emosi, kita mengembangkan sinergi psikis yang cocok terhadap realitas, yang bersifat logis dan emo-sional.


Menghargai Perbedaan

    Intisari  sinergi  adalah  menghargai  perbedaan  mental,  emosional  dan pskologis diantara orang-orang. Kunci untuk menghargai perbedaan itu adalah menyadarkan bahwa semua orang memandang dunia, tidak seb-agaimana  adanya.  namun  sebagaimana  mereka  (perbedaan  dalam  me-mandang). 

    Orang yang benar-benar efektif memiliki kerendahan hati dan meng-hargai untuk mengenali batasan persepsi yang dimilikinya dan menyadari kekayaan akal/sumber yang tepat melalui interaksi hati dan pikiran dari sisi kemanusiawian yang lain.

    Dua  orang  bisa  tidak  setuju  dan  keduanya  bisa  benar  adalah  sesuatu yang tidak logis, ini psikologis. Dan ini kenyataan. Kita melihat sesuatu yang sama, tetapi menginterprestasikan secara berbeda, keadaan kitalah yang menyebabkannya. Jika tidak, kita menilai perbedaan dalam persepsi  kita dan berusaha mengerti bahwa hidup tidak selalu sesuatu yang diko-tomi (benar atau salah) dan/atau, disana ada alternatif ketiga, kita tidak akan pernah mampu melebihi ambang batas kondisi kita.

    Jika dua orang memiliki opini yang sama, sesuatu yang tidak penting. Jika demikian, bila saya menjadi sadar terhadap perbedaan dalam persep-si kita, saya berkata “Hebat! Bantu aku melihat apa yang kau lihat.” Den-gan  mengerjakannya,  saya  tidak  hanya  mengembangkan  kewaspadaan, tapi  saya  juga  mengiyakan.  Saya  memberimu  hawa  psikologis.  Saya membuat suatu lingkungan untuk bersinergi.


Menekankan Analisis di Lapangan

    Sesuai  dengan  Kurt  Lewin,  seorang  sosiologis,  tahapan  sekarang dari  unjuk  kerja  atau  keberadaan  kita  adalah  posisi  keseimbangan,  an-tara tekanan untuk menjalankan dorongan pergerakan naik dan menahan tekanan untuk turun.

    Dorongan  (driving  force)  adalah  positif,  bersifat  pribadi,  dan  berke-sadaran.  Menahan  (restraining  force)  adalah  negatif,  emosional,  tidak berkesadaran,  bersifat  sosial/psikologis.  Kedua  tekanan  harus  bersang-kutan dengan perubahan.

    Menaikan  dorongan  akan  memberikan  hasil  sementara.  Kadang, tekanan menahan akan beraksi mirip pegas yang membalikkannya ke ta-hap semula. 

    Untuk menghasilkan sinergi, konsep menang/menang, sinergi penger-tian dan pencarian bersama digunakan untuk bekerja langsung pada do-rongan menahan. Kalo begitu libatkan orang dalam proses, sehingga mer-eka mengerti, apa yang menjadikan permasalahan. Mereka akan berlaku menjadi bagian penting dari solusi. Sebagai suatu hasil, berbagai sasaran bisa diciptakan, sehingga perusahaan bisa bergerak maju.

    Proses legal harus menjadi pilihan terakhir, bukan pertama, ditempat-kan paling akhir karena membuatnya menjadi blok-blok, membuat sin-ergi hal yang tidak mungkin menjadi nyata.


Semua Kondisi Alam adalah Sinergis

    Ekologi, adalah sesuatu yang saling berhubungan, yang menjelaskan prinsip sinergi di alam. Hubungan kekuatan kreatif perlu dimaksimalkan. Tujuh kebiasaan juga saling berhubungan dan memiliki kekuatan besar ketika digunakan bersama.
    Sinergi  adalah pencapaian puncak dari kebiasaan-kebiasaan sebelum-nya. Efektivitas dalam realitas saling-ketergantungan.
    Banyak sinergi ada dalam Lingkaran pengaruhmu. Kamu bisa menilai baik  sisi  analitis  dan  kreatifitas  milik  sendiri.  Kamu  bisa  mengesamp-ingkan energi negatif dan mencari yang baik di sisi lainnya. Kamu bisa berteguh  hati  menyampaikan  ide  dalam  situasi  saling-ketergantungan. Kamu  bisa  menghargai  perbedaan  di  tempat  lain  ketika  kamu  melihat hanya ada dua alternatif, punyamu dan sesuatu yang “salah”. Kamu bisa mencari suatu alternatif sinegis ketiga.32


Komentar