Sinergi Prinsip Kerjasama Kreatif
Latihan dari kebiasaan-kebiasaan yang lain telah mempersiapkan kita untuk bersinergi.
Sinergi bermakna keseluruhan adalah lebih besar dari pada jumlah se-tiap bagiannya. Suatu hubungan yang mana bagian-bagian yang memi-liki setiap bagian lainnya adalah suatu bagian yang ada di dalamnya dan merupakan dirinya sendiri - bagian yang besar wewenangnya, menyatu dan menggairahkan.
Intisari dari sinergi adalah perbedaan nilai-nilai - dengan menghor-matinya, membangun kekuatan, dan mengkompensasikan kelemahan. Jalan untuk menacapai sinergi melalui proses kreatif, yang bisa mena-kutkan, karena kamu tidak pernah tahu kemana proses kreatif akan mem-bawamu.
Komunikasi Sinergis
Komunikasi sinergis adalah membuka pikiran dan hatimu menuju ke-mungkinan baru. Sepertinya mirip kamu melepaskan bisikan “memulai awal di pikiran”, tetapi nyatanya dipenuhi oleh sasaran dan penemuan yang lebih baik.
Sebagian besar ikhtiar kreatif adalah sesuatu yang tidak bisa dipredik-sikan, dan jika bukan karena orang-orang memiliki toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas (tak tetap azas) dan mengambil rasa amanya dari nilai integritas dan kedalaman jiwa, mereka akan menemukan hal yang tidak menyenangkan untuk bergabung dalam perusahaan dengan kreativitas tinggi.
Butuh waktu untuk benar-benar menyusun tim, membuat catatan bank emosi, agar kelompok bisa menjadi rajutan yang rapat. Rasa hormat di-antara anggota bisa menjadi tinggi jika ada ketidak-setujuan, bisa men-jadi upaya-upaya murni untuk saling memahami.
Kepercayaan tinggi akan menuntun kepada komunikasi dan kerjasama yang tinggi. Titik kemajuan komunikasi adalah bertahan (menang atau kalah/menang), penuh pernghormatan (kompromi), sinergis (menang/menang). Komunikasi sinergis harus dicapai untuk mengembangkan kemungkinan kreatif, termasuk penyelesaian yang lebih baik daripada proposal aslinya. Jika sinergi tidak tercapai, kadang upaya selalu berhasil dalam kompromi yang lebih baik.
Sinergi dalam Ruang Kelas
Suatu kelas sinergis bergerak dari suatu lingkungan yang tenang ke keadaan ber-ungkapan pendapat (brainstorming). Spirit evaluasi menjadi bawahannya spirit jejaring kreativitas, angan-angan dan intelektual. Ke-mudian kelas sepenuhnya ditransformasikan dengan kegairahan dari arah baru. Ini bukan terbang dengan khayalan, namun hal pokok.
Di waktu lain, pada suatu kelas mungkin dikenalkan bentuk sinergi, na-mun didorong menuju kekacauan. Sinergi membutuhkan persenyawaan yang benar dan kedewasaan emosi dalam kelompok untuk berkembang.
Sinergis dalam Bisnis
Kegairahan bisa menggantikan pertukaran dengan rasa hormat dan ego perang. Namun pengalaman sinergis secara khusus jarang bisa dibuat. Lebih sering, pengalaman baru harus dicari.
Dengan membuat pernyataan misi sinergis, hal yang terukir di hati dan pikiran partisipan.
Memancing untuk Alternatif Ketiga
Jalan “tengah” mungkin tidak bisa dikompromikan, namun ada alter-natif ketiga, bagaikan puncak suatu segitiga.Dengan pencarian bersama untuk mengerti dan dimengerti, partisipan mengumpulkan keinginannya. Mereka bekerja sama pada sisi yang sama untuk membuat alternatif ketiga, untuk mempertemukan kebutuhan setiap orang.
Sinergi Negatif
Pendekatan menang/kalah yang bisa menghasilkan pengeluaran energi negatif. Ini seperti mencoba menyetir dengan kaki satu di pedal gas, yang lain di pedal rem. Malahan jika menekan rem, banyak orang memberi-kan gas. Mereka akan memberikan tekanan lebih banyak untuk menguat-kan posisi mereka, membuat lebih banyak perlawanan. Kontras dengan pendekatan kooperatif akan mampu mencapai sukses.
Masalahnya adalah banyaknya orang bebas yang mencoba kesuksesan dalam realitas saling-ketergantungan. Mereka bicara teknik menang/menang, namun dengan memanipulasi yang lainnya. Orang yang gelisah ini ingin menggabungkan jalan pikirannya kepada yang lain.
Kunci sinergi antar pribadi (interpersonal) adalah sinergi antar priba-di-pribadi (intra personal) - sinergi dalam diri kita sendiri untuk mem-bantu menacapai sinergi dengan yang lainnya. Jantung dari sinergi intra-personal adalah habit ketiga yang pertama, yang memberikan kecukupan keamanan internal untuk mengendalikan resiko karena menjadi terbuka dan mudah kena serang. Sebagai tambahan, dengan belajar menggu-nakan otak kiri: logika, dengan otak kanan: emosi, kita mengembangkan sinergi psikis yang cocok terhadap realitas, yang bersifat logis dan emo-sional.
Menghargai Perbedaan
Intisari sinergi adalah menghargai perbedaan mental, emosional dan pskologis diantara orang-orang. Kunci untuk menghargai perbedaan itu adalah menyadarkan bahwa semua orang memandang dunia, tidak seb-agaimana adanya. namun sebagaimana mereka (perbedaan dalam me-mandang).
Orang yang benar-benar efektif memiliki kerendahan hati dan meng-hargai untuk mengenali batasan persepsi yang dimilikinya dan menyadari kekayaan akal/sumber yang tepat melalui interaksi hati dan pikiran dari sisi kemanusiawian yang lain.
Dua orang bisa tidak setuju dan keduanya bisa benar adalah sesuatu yang tidak logis, ini psikologis. Dan ini kenyataan. Kita melihat sesuatu yang sama, tetapi menginterprestasikan secara berbeda, keadaan kitalah yang menyebabkannya. Jika tidak, kita menilai perbedaan dalam persepsi kita dan berusaha mengerti bahwa hidup tidak selalu sesuatu yang diko-tomi (benar atau salah) dan/atau, disana ada alternatif ketiga, kita tidak akan pernah mampu melebihi ambang batas kondisi kita.
Jika dua orang memiliki opini yang sama, sesuatu yang tidak penting. Jika demikian, bila saya menjadi sadar terhadap perbedaan dalam persep-si kita, saya berkata “Hebat! Bantu aku melihat apa yang kau lihat.” Den-gan mengerjakannya, saya tidak hanya mengembangkan kewaspadaan, tapi saya juga mengiyakan. Saya memberimu hawa psikologis. Saya membuat suatu lingkungan untuk bersinergi.
Menekankan Analisis di Lapangan
Sesuai dengan Kurt Lewin, seorang sosiologis, tahapan sekarang dari unjuk kerja atau keberadaan kita adalah posisi keseimbangan, an-tara tekanan untuk menjalankan dorongan pergerakan naik dan menahan tekanan untuk turun.
Dorongan (driving force) adalah positif, bersifat pribadi, dan berke-sadaran. Menahan (restraining force) adalah negatif, emosional, tidak berkesadaran, bersifat sosial/psikologis. Kedua tekanan harus bersang-kutan dengan perubahan.
Menaikan dorongan akan memberikan hasil sementara. Kadang, tekanan menahan akan beraksi mirip pegas yang membalikkannya ke ta-hap semula.
Untuk menghasilkan sinergi, konsep menang/menang, sinergi penger-tian dan pencarian bersama digunakan untuk bekerja langsung pada do-rongan menahan. Kalo begitu libatkan orang dalam proses, sehingga mer-eka mengerti, apa yang menjadikan permasalahan. Mereka akan berlaku menjadi bagian penting dari solusi. Sebagai suatu hasil, berbagai sasaran bisa diciptakan, sehingga perusahaan bisa bergerak maju.
Proses legal harus menjadi pilihan terakhir, bukan pertama, ditempat-kan paling akhir karena membuatnya menjadi blok-blok, membuat sin-ergi hal yang tidak mungkin menjadi nyata.
Semua Kondisi Alam adalah Sinergis
Komentar
Posting Komentar